Pada zaman dulu atau saat kita masih duduk di bangku SMP ataupun SMA, sering kita mendengar tentang istilah Evolusi yang dicetuskan oleh Charless Darwin. Saya jadi teringat dengan pernyataan guru SMP dan SMA saya, yang mengatakan bahwa ilmu agama tidak bisa dicampur adukkan dengan ilmiah. Salah satu teori Darwin yang terkenal yakni menyatakan bahwa "Nenek moyang manusia adalah bangsa monyet." Saat itu sebenarnya saya merasa dibodohi oleh pernyataan itu, tapi apa yang dapat saya lakukan saat itu..?? Saya hanya terdiam dan mengikuti pelajaran layaknya seorang murid yang baik karena tach saya memang tidak dapat menyanggah secara ilmiah pula.

Dan kemarin saya mendengar istilah tentang ATLAS PENCIPTAAN dari seorang teman saya, hingga akhirnya saya mencoba mencari jawaban tentang Atlas Penciptaan tersebut. Buku yang berjudulkan "Atlas Penciptaan" dan muncul pada bulan Desember 2006 ini membuat geger dunia Eropa terutama golongan Darwinisme. Buku tersebut merupakan buku besar dan jilid pertama dari serangkaian tujuh jilid. Buku ini berupaya menyanggah Darwinisme dan teori evolusi dalam 772 halaman penuh gambar. Kesimpulannya jelas: “penciptaan adalah fakta ” and “evolusi adalah kebohongan ”. Di sini dijelaskan bahwasannya mahkluk pada zaman dahulu adalah sama dengan mahkluk zaman sekarang.

Bila teman-teman ingin membaca lebih lanjut tentang teori Atlas Penciptaan atau ingin mendownloadnya dapat menyinggahi beberapa situs berikut http://us1.harunyahya.com/Detail/T/EDCRFV/productId/5468/ATLAS_PENCIPTAAN dan http://www.harunyahya.com/indo/buku/atlas/atlas_01.html

date Sabtu, 06 Maret 2010

Pada pisces, skeleton terbagi menjadi 2:

A. Columna vertebralis


Pada semua vertebrata dalam keadaan embrional mempunyai korda dorsalis yang kemudian ada yang diganti dengan tulang rawan dan ada yang diganti dengan tulang keras. Dengan demikian maka pada pisces dapat dibedakan:

  1. Chondrichthyes, adalah ikan yang skeletonnya berupa tulang rawan tanpa tulang keras. Cranium bergabung dengan kapsula sensoris dengan kolumna vertebralisnya yang telah sempurna.
  2. Osteichthyes, adalah ikan yang sebagian besar skeletonnya terdiri dari tulang keras (sejati) dan hanya pada beberapa bagian tubuh yang bertulang rawan.


Rangka Chondrichtyes dan Osteichthyes pada dasarnya sama, perbedaannya terletak pada penyusunnya. Chondrichtyes dari tulang rawan sedangkan Osteichthyes setelah dewasa sebagian besar tulang keras.

Tempurung kepala terdiri dari cranium sebagai tempat otak, kapsula sebagai tempat beberapa pasang alat sensori (telinga, mata, dan pembau) dan skeleton viseralis yang merupakan bagian pembentuk tulang rahang dan penguat lidah. Tengkorak melekat erat pada kolumna vertebralis dan tidak memiliki atlas maupun epistrofeus mengakibatkan ikan tidak dapat menoleh.

Ruas-ruas tulang belakang (vertebra) terdiri dari:

a) Korpus atau sentrum

b) Arkus neuralis yang merupakan lengkungan di atas korpus membentuk kanal tempat medulla spinalis.

c) Prosesus spinosus dorsalis yang merupakan tonjolan tajam di atas arkus neuralis.

d) Pada vertebra torakalis, sepasang askus haemalis dan berlanjut menjadi kosta haemalis.

e) Pada vertebra kaudalis, arkus haemalis sebagai tempat arteri dan vena kaudalis yang kemudian berlanjut sebagai prosesus spinosus haemalis.


Anggota tubuh ikan terdiri dari sirip. Sirip merupakan bangunan seperti selaput yang ditegakkan oleh jari-jari sirip. Fungsi sirip adalah untuk menjaga keseimbangan dalam air dan untuk berenang. Ikan mempunyai bermacam-macam sirip, yaitu:

- Sirip punggung (pina dorsalis)

- Sirip dada (pina dorsalis)

- Sirip perut (pina abdominalis)

- Pina analis

- Sirip ekor (Pina caudalis)

Pada pina caudalis berdasarkan anatominya, terbagi menjadi 4:

1) Protosirkal, yaitu bila akhir kolumna vertebralis sampai pada ujung ekor dan ekornya berujung tumpul.

2) Difisirkal, bila akhir kolumna vertebralis sampai ujung ekor dan ekornya berujung meruncing.

3) Homosirkal, bila kolumna vertebralis berakhir tidak pada ujung ekor, tetapi sedikit membelok ke atas dengan ujung ekor terbagi menjadi dua bagian yang sama.

4) Heterosirkal, bila kolumna vertebralis berakhir menjorok ke salah satu ujung ekor yang membagi diri menjadi dua bagian yang tidak sama. Dibedakan menjadi episirkal dan hiposirkal.


B. Exoskeleton (rangka luar)

Ada beberapa macam sisik ikan yang dikenal, yakni:

1. Sisik kosmoid (cosmoid) Sisik kosmoid yang sesungguhnya hanya dijumpai pada ikan-ikan bangsa Crossopterygi yang telah punah. Sisik ini berlapis-lapis, di mana lapisan terdalam terbangun dari tulang yang memipih. Di atasnya berada selapis tulang yang berpembuluh darah, dan di atasnya lagi, selapis bahan serupa email gigi yang disebut kosmin (cosmine). Kemudian di bagian terluar terdapat lapisan keratin. Ikan coelacanth memiliki semacam sisik kosmoid yang telah berkembang, yang kehilangan lapisan kosmin dan lebih tipis dari sisik kosmoid sejati.

2. Sisik ganoid Sisik-sisik ganoid ditemukan pada ikan-ikan suku Lepisosteidae dan Polypteridae. Sisik-sisik ini serupa dengan sisik kosmoid, dengan sebuah lapisan ganoin terletak di antara lapisan kosmin dan enamel. Sisik-sisik ini berbentuk belah ketupat, mengkilap dan keras.

3. Sisik plakoid Sisik-sisik plakoid dimiliki oleh ikan hiu dan ikan-ikan bertulang rawan lainnya. Sisik-sisik ini memiliki struktur serupa gigi.

4. Sisik leptoid Sisik-sisik leptoid didapati pada ikan-ikan bertulang keras, dan memiliki dua bentuk. Yakni sisik sikloid (cycloid) dan ktenoid (ctenoid).

a) Sisik-sisik sikloid memiliki tepi luar yang halus, dan paling umum ditemukan pada ikan-ikan yang lebih primitif yang memiliki sirip-sirip yang lembut. Misalnya adalah ikan-ikan salem dan karper.

b) Sisik-sisik ktenoid bergerigi di tepi luarnya, dan biasanya ditemukan pada ikan-ikan yang lebih ‘modern’ yang memiliki sirip-sirip berduri.

Sejalan dengan pertumbuhannya, sisik-sisik sikloid dan ktenoid terus bertambah lingkaran tahunnya. Sisik-sisik ini tersusun di tubuh ikan seperti genting, dengan arah menutup ke belakang. Dengan demikian memungkinkan aliran air yang lebih lancar di sekeliling tubuh dan mengurangi gesekan.



date Selasa, 02 Maret 2010




Kingdom : Animalia
Filum : Arthopoda
Kelas : Insekta
Ordo : Diptera
Famili : Muscidae
Genus : Stomoxys
Spesies : S. calcitrans






Karakteristik:

  • ukuran tubuh hampir sama dengan Musca domestica.
  • memiliki warna tubuh hitam sampai kecoklatan dan mata berwarna mengkilap
  • Ukuran dewasa 7-8 mm dengan 4 dorsal garis-garis hitam membujur di dada, 2 garis-garis tengah dipisahkan oleh daerah terkemuka dan perut pucat dengan daerah gelap hampir bulat.
  • Kepalanya dengan belalai / puncak keras, ditarik, diproyeksikan ke depan dari bagian bawah kepala.
  • Tipe mulutnya menghisap, yang digunakan untuk menghisap darah pada hewan ternak.
















  • Antena 3-tersegmentasi, kedua segmen dengan jahitan yang membujur (line printer), segmen ketiga dengan seta (tepi) dan bulu di sisi dorsal saja.
  • Sayap dengan longitudinal keempat melengkung ke depan dan pembuluh darah menuju vena ketiga tetapi tidak miring, dengan dua sel berikutnya, sayap disimpan lebar saat istirahat, ketika dia pose dengan kepala menghadap ke atas dan menyentuh perut permukaan di mana ia berpijak.
  • Sayapnya jernih.
  • Lebih menyukai kaki, kebanyakan binatang menyusui ( termasuk manusia) dan telinga anjing dan babi
  • Lalat jantan maupun betinanya menghisap darah dan merupakan penerbang yang kuat dan berumur panjang.
  • Aktif pada siang hari dan gigitannya menyakitkan. Penyakit yang dapat ditularkan oleh lalat kandang antara lain Brucella abortus, B. Militensis dan Bacillus antracis.
  • Serangga ini mengalami metamorfosis sempurna.
  • induk dari S. calcitrans (L) biasanya meletakkan telur di permukaan daun (biasanya jerami) atau tempat-tempat yang terletak di atas permukaan air.
  • Larvanya bersifat akuatik, pada dewasa jantan sering terdapat pada bunga-bunga untuk mengambil pollen/nectar
  • Larva dewasa, tanpa mata atau kaki rata dengan kepala besar dan bulat segmen belakang, kepala diwakili oleh sepasang kait gelap. Posterior spiracles (pernafasan pori-pori) daerah sedikit lebih tinggi dari spiracles benar-benar halus dan gelap, dengan 3 lubang atau slot berbentuk espiraculares s (berkelok-kelok) dan khusus non-struktur dalam bentuk thread (tombol) di tengah.
  • Kepompong berwarna cokelat dengan ukuran 6-7 mm.
  • Proses metamorfosis dari telur sampai menjadi lalat dewasa, memerlukan waktu 3-4 minggu.



date